Daftar Blog Saya

Senin, 22 Februari 2010

Antara Bellman ford dan Djikstra

Jaringan Circuit Switched cocoknya menggunakan algortima Bellman Ford atau Djikstra?

Algoritma Bellman-Ford menghitung jarak terpendek (dari satu sumber) pada sebuah digraf berbobot. Maksudnya dari satu sumber ialah bahwa ia menghitung semua jarak terpendek yang berawal dari satu titik node. Algoritma ini akan mengupdate table routing berdasarkan info yang datang, jadi ketika jika ada route dengan data cost path yang lebih kecil, maka info jalur tabel yang ia punya, akan dihapus. Algoritma Bellman Ford, mengutamakan waktu delay yang telah terestimasi sebagai kriteria performansi yang akan dilihat.

Algoritma Djikstra menggunakan metode yaitu mencari jalur terpendek dari yang telah diberikan node sumber untuk kesemua node, dengan menambahkan jalur secara berurut dari panjang jalur yang bertambah. Algoritma Dijkstra dapat lebih cepat mencari hal yang sama dengan syarat tidak ada sisi (edge) yang berbobot negatif. Maka Algoritma Bellman-Ford hanya digunakan jika ada sisi berbobot negatif.

Hubungan kedua algoritma diatas dengan circuit switched di tinjau dari pilihan dalam menentukan jalur terpendek yang cocok ketika melakukan komunikasi (Routing Circuit Switched).







Jalur komunikasi A – D terbentuk melalui routing yang terbaik dan akan tetap selama komunikasi berlangsung/belum diputus oleh salah satu pihak.



Jadi, Algoritma Djikstra lebih cocok jika digunakan dalam jaringan circuit switched, karena algoritma tersebut dapat mengetahui konfigurasi keseluruhan jaringan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar